Bab 1. Segala puji bagi allah, Dialah yang mengisi dan memenuhi Hati para WaliNya dengan Kasih sayangNya.
Sobat pada muqoddimah kitab al-hikam (Ibnu attoilah) di katakan bahwa:
"Segala puji bagi allah, Dialah yang mengisi dan memenuhi Hati para WaliNya dengan Kasih sayangNya".
Maksudnya adalah:
Segala puji bagi allah, ini hanyalah ungkapan rasa syukur pada Allah karena dia telah mengisi dan memenuhi Hati para WaliNya dengan Kasih sayangNya. Bukan karena diamengisi dan memenuhi Hati para WaliNya dengan Kasih sayangNya sehingga dia menjadi layak untuk di puji, atau atau segalapuji menjadi miliknya. Tapi memang Allah lah satu satunya yang layak untuk di puji, sekalipun dia mengisi dan memenuhi Hati para WaliNya dengan Kasih sayangNya ataupun tidak.
Dialah yang mengisi dan memenuhi Hati para WaliNya dengan Kasih sayangNya. Maksudnya adalah bukan karena kita belajarlah, bertarekatlah sehingga kita menjadi mengenal Allah tapi justru karena Allah mengisi dan memenuhi Hati para WaliNya dengan Kasih sayangNyalah sehingga kita dapat mengenal Allah.
Ingatlah bahwa:
Bukan kita yang berjalan tapi Allahlah yang memperjuangkan. Bukan kita yang melihat tapi Allahlah yang memperlihatkan, dan bukan kita yang mengenal tapi Allahlah yang telah memperkenalkan dirinya.
Kita ini bukan apa apa, bukan siapa siapa, tak punya apa apa, tak tau apa apa, dan tak bisa apa apa. Kita ini hanyalah wayangnya sedangkan Allah adalah dalangnya, maka bagaimana bisa wayang melakukan sesuatu tanpa di gerakkan oleh sang dalang.
Sobat jangan kita merasa bahwa kita mengenal Allah karena kita belajar dan melakukan ajaran tarekat atau tasawuf, karena itu adalah salah satu bentuk kekurang ajaran pada Allah. Dengan kata lain kita sedang tidak mengesahkan Allah, kita tidak takdzim pada Allah, yang semua itu adalah dosa menurut ajaran tarekat atau tasawuf.

Komentar
Posting Komentar