bab 9. "Wa maa khalaq tul jinna wal insan illa liya'budun". artinya: "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembah kepadaku.

bab 9. "Wa maa khalaq tul jinna wal insan illa liya'budun". artinya: "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembah kepadaku.

dari ayat tersebut nyatalah bahwa tugas utama kita adalah menyambah allah. tapi penyemabahan yang bagaimana maksudnya?
apakah sebatas tunggang tunggit saja (solat)?. menahan lapar dan haus saja (puasa)?. membina silaturahmi dengan cara bersifat munafik?. menganggap kebaikan sebagai kebodohan?. kebohongan merampas mencuri korupsi sebagai kepandayan?. menganggap kesabaran sebagai sifat pengecut dan penakut?. sedangkan yang gelagap emosian dan tidak sabar sebagai sifat pahlawan?. dan masi banyak lagi kesalah pahaman orang orang di jamn sekarang.

untuk bisa menyembah allah kita harus mengerti hakikat penyembahan. sebab pemyembahan zohir saja hanya di anggap sebagai pura pura jika tanpa di ikut sertai oleh penyembahan batin. maka bagaimana bagaimana caranya menyembah allah secara batin?
caranya adalah:
1. menyaksikan dan melihat allah.
2. takdzim pada allah (beretika pada allah)
yaitu patuh tunduk rido dan ikhlas terhadap apapun kepustusan allah atas diri kita. ikhlas tanpa mengharap imbalan apapun dari allah ataupun manusia terhadap segala kebaikan dan amal ibadah yang kita kerjakan.
3. meng-esa-kan allah.

ke 3 poin itu harus kita lakukan seluruhnya. baru itulah yang di sebut sebagi telah melakukan penyembahan batin.

lalu dengan tetap terus melakukan penyembahan batin ini kita ikut sertakan pulah penyembahan zohir seperti solat, puasa, zakat, haji, sodaqo, mendalami ajaran islam lainnya dan perintah apapun yang terdapat dalam alquran dan hadis lainnya. baru itulah yang di sebut telah melakukan penyembahan yang sebagaimana mestinya seperti yang di ajarkan oleh rosul saw.

dari itulah bagaimana mungkin bisa melakukan ibadah atau penyembahan pada allah jika kita tidak memahami kedua cabang ajaran islam ini yaitu ajaran syariat dan tasawuf.
ingatlah jika kita melakukan ajaran syariat saja tanpa tasawuf. maka itu adalah munafik (yaitu kafit tapi pura pura islam, atas kafir tapi mengira diri sudah islam). dan jika kita hanya melakukan ajaran tasawuf saja tanpa syariat itu namanya zindik.
jadi keduanya yaitu syariat dan tasawuf harus di lakukan dalam waktu bersamaan. tapi ilmu syariat tidak akan di mengerti sebelum memahami ilmu tasawuf. dengan kata lain: alquran dan hadis itu tidak mungkin di mengerti jika tanpa memahami ajaran tasawuf, kecuali dengan mengira ngira semata seperti kenayakan orang di jaman sekarang. jadi jika kita membaca alquran dan hadis serta terjemahannya maka ketahuilah bahwa maksud dari terjemah dari ayat alquran atau hadis tadi sebenarnya tidak sama dengan prasangka  yang muncul di pikiran kita ketika saat itu.


Komentar