saudaraku, wali itu terbagi 2. yaitu
1, majzub
2, salik.
majzub adalah orang yang telah fana atau wushul atau telah berjumpa dengan allah. dia telah berhasil menembus alam hakikat atau dengan bahasa hakikatnya dia telah allah tarik ke hadiratNYA, sehingga dia telah fana wusuh berjumpa atau menyaksikan allah.
istilah fana, atau wushul (sampai pada allah) atau telah berjumla allah, atau telah menyaksikan allah atau telah mengenl allah, itu sama saja maksudnya hanya berbedah sebutannya saja.
para majzhub inilah yang di kenal dengan sebutan mursid atau murad. itu karna dia telah wusul. sehingga dari itu dia di perbolehkan mengajar tasawuf bahkan di wajibkan mengajar tasawuf atau tarekat kepada orang orang tertentu yang tentu ada tata caranya tersendiri.
para majzub inilah yang terdiri dari 1000 makom di sebutkan di kitab kita tasawuf, sedangkan salik itu memang sudah termasuk waliullah (dalam tarekat saziliyyah) tapi dia belum memasuki makom terendah sekalipun dari 1000 makom majzub tadi.
lalu mengapa salik sudah di anggap seorang wali walau dia belum memasuki 1 makompun dari 1000 makom tadi?. itu karna salik sedikit bnyaknya sudah menjalin hubungan dengan allah, yaitu:
1. dia telah merindukan allah bahkan ingin sekali berjumoa dengn allah detik ini juga kalau dia bisa. terkadang bahkan dia air matanya bercucuran ketika menahan kerinduannya pada allah itu yang belum allah labulkan berjumpa denganNYA. dari itulah salik ini di sebut sebagai yang mencintai allah (bukan qllah tidak mencintai salik, tapi karna salik ini adalah orang belum wushul inilah sehingg dia hanya di sebut yang mencintai allah), sedangkan majzub tadi di sebut sebagai yang di cintai allah.
2. dia telah takzib pada allah atau dalam bahasa seharu hari kita dia telah beretika, berakhlak, bertatakrama pada allah.
3. dia juga telah menyaksikan ke ajaiban keajaiban yang terjadi di alam batinnya.
dari 3 point inilah tarekat saziliyyah (tarekatnya ibnu attoilah) memandang para salik termasuk sebagai waliullah.
jika kita mendalami ajaran tasawuf atau tarekat tapi tidak merasakan 3 point di atas tadi maka itu tandanya kita belum termasuk seorang salik
sobatku. karna salik ini adalah orang yang masi belum wusul pada allah itu, maka dia tidak di perbolehkan mengajar tarekat atau tasawuf, sebab dia sendiri masi harus banyak belajar. dengan kata lain salik adalah makomnya para murid. sedangkan majzub adalah makomnya para guru alias murad.
dalam tarekatckadiriyyah (shaikh abdul qodir jailani mereka di sebut sebagai murid dan murad. murid adalah salik, sedangkan murad (atau guru) adalah majzub tadi.
sobat. salik dan majzub tenggelam dalam cinta Dzat alloh dan timbul kembali karena memperhatikan sifat alloh.
tenggelamnya si salik ketika dia merasakan 3 poin di atas tadi. sedangkan tenggelamnya majzub dalm cinta llah ketik dia mengalami mati sebelum mati (atau sebutan lainnya adalah ketika dia sedang fana). namun walau seperti itu sang majzub juga pernah merasakan yang di rasakn oleh si salik karna sebelum memjdi majzub dia juga adalah seorang salik.
B.T.W tampilan majzub ataupun salik itu sangat bersih, walau pakayannya sudah lusu, tapi sangat bersih, dan jauh sekali dari penampilan orang gila. kami menyampaikn ink karna ada sumber yanh menggambarkan para majzub dengan fhoto orang gila yang rambutnya saja sudah menyatu seperti topi dan di penuhi dengan debu seperti orang yang tidak pernah mandi puluhan tahun. maka dari itulah kami memprotes tindakn mereka itu. sebab bagaiman bisa para majzub berpenampilan seperti orang gila tadi yang rambutnya saja sudah menyatu seperti topi dan di penuhi dengan debu seperti orang yang tidak pernah mandi puluhan tahun, padahal para majzub sangat rajin bersuci dan membersihkan diri dan pakayan dari najis. mereka mandi setiap hari, bahkan ketika hadas besar datang mereka langsung mandi tanpa tempo lagi, belum lagi mereka berwudu minimal 5 kali sehari semalam. maka tentu saja penampilan mereka bersih. bersih tubuh dan juga bersih pakayan walupun pakayan mereka sudah lusuh dan kusam warnanya.
Komentar
Posting Komentar